Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mantan Menlu Jeremiah Manele Diangkat Jadi PM Kepulauan Solomon

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Kamis, 02 Mei 2024, 12:52 WIB
Mantan Menlu Jeremiah Manele Diangkat Jadi PM Kepulauan Solomon
Jeremiah Manele diangkat sebagai Perdana Menteri Kepulauan Solomon yang baru/Net
rmol news logo Anggota parlemen Kepulauan Solomon memilih mantan Menteri Luar Negeri Jeremiah Manele sebagai perdana menteri yang baru pada Kamis (2/5).

Di pidato pertamanya, Manele berjanji akan memerintah Kepulauan Solomon dengan integritas dan memprioritaskan kepentingan nasional.

“Saya akan melaksanakan tugas saya dengan tekun dan penuh integritas. Saya akan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan negara kita di atas kepentingan lainnya,” ujarnya, seperti dimuat Associated Press.

Manele juga mendesak agar tidak terjadi kekerasan setelah hasil pemilu diumumkan.

“Pemilu perdana menteri di masa lalu dipenuhi dengan tindakan kekerasan dan penghancuran. Perekonomian dan mata pencaharian kami menderita karena kekerasan ini,” kata Manele.

Gubernur Jenderal David Vunagi mengatakan bahwa Manele terpilih setelah mendapat 31 suara dari 49 anggota parlemen yang memenangkan pemilihan umum pada 17 April.

Sementara Matthew Wale, yang memimpin oposisi di parlemen sebelumnya, menerima 18 suara sisanya.

Terpilihnya Manele setelah pengunduran diri Perdana Menteri Manasseh Sogavare, menunjukkan bahwa pemerintahan saat ini dikuasai oleh pemimpin yang pro-China.

Sogavare dan Manele berada di Partai yang sama. Selama Sogavare menjabat, pengaruh China di Kepulauan Solomon semakin menguat.

Sogavare bahkan memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan lebih memilih China. Hubungannya dengan Beijing juga memicu kekhawatiran regional setelah keduanya diisukan menandatangani pakta keamanan bersama.

Terpilihnya Sogavare pada tahun 2019 memicu kerusuhan di ibu kota Honiara karena pertanyaan hukum mengenai kelayakannya untuk menjadi perdana menteri.

Kerusuhan yang lebih serius mengakibatkan pembakaran dan penjarahan di Honiara pada November 2021 setelah kepemimpinannya selamat dari mosi tidak percaya yang diajukan oleh Wale.

Direktur Lowy Institute, Meg Keen, mengatakan Manele akan menjadi pemimpin yang tidak terlalu berapi-api dan agresif jika berhadapan dengan negara-negara Barat.

Tetapi dia akan sama seperti Sogavare yakni menjalin hubungan dekat dengan China.

“Sebagai mantan menteri luar negeri, dia membantu menengahi perjanjian keamanan dengan China yang membuat negara Barat panik. Namun dia juga seorang diplomat berpengalaman dengan pengalaman di PBB dan negara-negara barat," ujarnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA