Hal itu disampaikan oleh Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana kepada
Kantor Berita Politik RMOL pada Jumat (19/4).
Menurut Hikmahanto, serangan udara Israel di dekat pangkalan Isfahan hari Kamis (18/4), akan memancing serangan balik dari Iran dan perang besar yang ditakutkan mungkin terjadi.
Untuk itu, Hikmahanto menyarankan agar Indonesia menggunakan pengaruhnya untuk meredam amarah Iran dan mendesaknya agar tidak melancarkan serangan balasan.
"Menlu Retno perlu segera menghubungi Menlu Iran dan meminta agar Iran tidak melakukan serangan balik karena bisa memicu perang lebih besar," kata dia.
Lebih lanjut, Hikmahanto mendorong Indonesia menghubungi mitra internasional untuk berdiskusi tentang serangan Israel dan membawa kasusnya ke Dewan Keamanan PBB.
"Sebagai kompensasi Ibu Menlu menelpon Menlu Amerika Serikat, China, Rusia, Prancis, dan Inggris agar membawa serangan Israel ke DK PBB dan mengutuk serangan disertai sanksi," tegasnya.
Menurut Hikmahanto, Indonesia juga perlu mendorong lima pemilik hak veto di DK PBB, agar mendesak Israel menghentikan serangan di Jalur Gaza.
Jika DK PBB tetap diam, maka perang di Timur Tengah tidak bisa dielakkan.
"Bila langkah ini tidak diambil oleh negara-negara anggota tetap DK PBB maka perang di Timur Tengah akan bereskalasi dan berdampak buruk pada perdamaian dunia," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: