Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hamas Pertimbangkan Gencatan Senjata Putaran Perundingan Terakhir Jelang Idulfitri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Selasa, 09 April 2024, 16:12 WIB
Hamas Pertimbangkan Gencatan Senjata Putaran Perundingan Terakhir Jelang Idulfitri
Potret kehancuran di Gaza/Net
rmol news logo Kelompok militan Palestina, Hamas, sedang mempertimbangkan kerangka untuk gencatan senjata dengan Israel dalam putaran perundingan terakhir di Kairo.

Mengutip Digital Journal, Selasa (9/4), proposal ini datang enam bulan setelah konflik sengit dengan Israel yang menyebabkan kerugian besar di wilayah Gaza.

Mediator dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah memperkenalkan rencana gencatan senjata sementara yang bertujuan untuk menghentikan pertempuran selama enam minggu.

Salah satu bagian dari proposal ini adalah memfasilitasi pertukaran sandera dan memberikan bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan.

Meskipun Hamas menyambut baik upaya mediasi dan sedang mempelajari proposal tersebut, namun mereka menegaskan bahwa Israel tidak merespons tuntutan apa pun selama perundingan.

“Meskipun demikian, pimpinan gerakan kami sedang mempelajari proposal yang diajukan,” kata kelompok militan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Di sisi lain, Israel telah mengumumkan penarikan pasukan dari beberapa wilayah, termasuk kota selatan Khan Yunis, sebagai bagian dari persiapan untuk kemungkinan fase perang berikutnya.

Sementara itu, penduduk Jalur Gaza yang kembali ke rumah mereka menghadapi pemandangan yang menyedihkan. Banyak rumah dan toko yang hancur parah akibat konflik tersebut menjelang Hari Raya Idulfitri.

"Saya datang untuk melihat rumah saya, namun ternyata rumah saya hancur dan menjadi tumpukan puing,” kata Uum Ahmad al-Fagawi saat kembali ke kota Gaza.

Sementara warga lain di Gaza mengeluhkan tidak adanya listrik dan air di wilayahnya.

“Tidak ada air, tidak ada listrik, tidak ada tiang, tidak ada dinding, tidak ada pintu, tidak ada apa-apa. Gaza bukan Gaza lagi,” katanya.

Meskipun demikian, upaya bantuan terus berlanjut. Pada Senin (8/4), 419 truk bantuan berhasil masuk ke wilayah Gaza, yang merupakan jumlah terbesar sejak dimulainya konflik. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA