Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ikuti Saran Trump, Zelensky Pilih Beli Senjata AS daripada Menunggu Gratisan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 07 April 2024, 17:37 WIB
Ikuti Saran Trump, Zelensky Pilih Beli Senjata AS daripada Menunggu Gratisan
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky/Net
rmol news logo Saran mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump agar Ukraina membeli senjata Washington daripada menunggu setahun untuk sumbangan senjata, tampaknya mulai diikuti oleh Presiden Volodymyr Zelensky.

Meski awalnya menolak, tetapi baru-baru ini Zelensky menyampaikan bahwa Ukraina sepertinya akan mulai membeli senjata AS dengan skema kredit.

"Kami terbuka terhadap segala kemungkinan,” demikian kata-kata Zelensky di siaran televisi Ukraina, seperti dimuat Bulgarian Military pada Minggu (7/4).

AS tetap menjadi mitra senjata utama Ukraina. Mengingat Washington telah menyiapkan proposal bantuan jangka panjang yang nilainya mencapai 43 miliar dolar AS.

Tetapi kebuntuan antara Partai Demokrat dan Republik di Kongres AS untuk sementara menghentikan aliran bantuan senjata tambahan.

Ukraina semakin terdesak dengan kekuatan militer Rusia dan Zelensky mengaku akan melakukan apapun untuk mempertahankan kedaulatan mereka.

Zelensky mendapat tawaran untuk menerima paket pinjaman senjata dengan skema kredit dalam waktu dekat atau menunggu hibah senjata AS yang memakan waktu hingga lebih dari satu tahun.

Jika Amerika Serikat memilih untuk memasok senjata ke Ukraina dengan basis pinjaman senjata, keputusan ini tampaknya disukai oleh pemerintahan Trump yang dipimpin Partai Republik. Tetapi risikonya Kyiv bisa terjerumus ke dalam krisis utang yang parah.

Kemungkinan ini menjadi lebih besar jika Ukraina gagal dalam misinya untuk mengusir pasukan Rusia dan merebut kembali wilayah yang saat ini berada di bawah kendali Rusia, termasuk Krimea.

Kekalahan perang tidak hanya akan membuat wilayah Ukraina tidak dapat diklaim kembali tetapi juga akan membebani rakyat Ukraina dengan hutang yang sangat besar, sehingga memperburuk standar hidup yang sudah rapuh.

Di garis depan pertahanan, angkatan bersenjata Ukraina sedang bergulat dengan kekurangan amunisi yang kritis. Pertahanan mereka seringkali dikalahkan di udara oleh kemajuan strategis tentara Rusia.

Semua mata di Kyiv dengan cemas menunggu kedatangan jet tempur F-16 gelombang pertama dari sekutu Barat mereka.

Namun, negara-negara seperti Belanda dan Denmark, yang telah menjanjikan dukungan mereka melalui sumbangan F-16, menyatakan bahwa waktu pengiriman bergantung pada kemahiran pilot Ukraina.

Meskipun kedatangan F-16 ke Ukraina menjanjikan harapan, beberapa pakar Barat memperingatkan bahwa F-16 saja tidak bisa dianggap sebagai solusi definitif.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA