Menurut laporan
Kantor Berita Resmi KCNA, acara peluncuran rudal bernama Hwasongpho-16B itu diawasi langsung oleh Presiden Kim Jong Un.
Kim menyampaikan pujiannya terhadap senjata baru yang mampu memperkuat keamanan militer negara.
Video yang dirilis
KCNA memperlihatkan Kim dan sejumlah tentara berseragam berdiri menonton, sebelum rudal tersebut meledak, meninggalkan gumpalan asap dan api.
"(Kim) naik ke pos pengamatan komando dan menerima laporan tentang rencana uji coba rudal tersebut dan mengeluarkan perintah untuk meluncurkannya," lapor
KCNA. Hwasongpho-16B disebut mampu menempuh jarak sekitar 600 kilometer sebelum jatuh di perairan antara Korea Selatan dan Jepang, menurut militer Korea Selatan.
Militer menegaskan bahwa uji coba itu telah melewati proses pengamanan yang ketat, sehingga tidak membahayakan entitas lain.
“Uji coba penembakan tersebut tidak berdampak buruk terhadap keamanan negara-negara tetangga,” ujarnya.
Peluncuran tersebut dilakukan dua minggu setelah Kim mengawasi uji mesin bahan bakar padat untuk rudal hipersonik jarak menengah.
Korea Utara telah lama berupaya untuk menguasai teknologi hipersonik dan bahan bakar padat yang lebih canggih untuk menghadapi ancaman invasi Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Para analis menilai uji coba rudal Korea Utara berpotensi merusak keamanan regional.
“Dengan kemampuan manuvernya yang lebih baik dan tidak dapat diprediksi, pesawat ini menimbulkan ancaman keamanan serius yang tidak dapat dilawan oleh intersepsi rudal Korea Selatan,” kata analis senior di Institut Unifikasi Nasional Korea, Hong Min.
Pyongyang telah mendapat banyak sanksi sejak uji coba nuklir keduanya pada tahun 2009, namun pengembangan program nuklir dan senjatanya terus berlanjut.
BERITA TERKAIT: