Pasalnya, untuk ke lima kalinya, Trump dengan mudah mengalahkan pesaing satu-satunya Nikki Haley dalam pemilihan umum pendahuluan di Carolina Selatan pada Sabtu (24/2).
Menurut hasil survei yang dikeluarkan Edison Research, Trump memimpin 59,7 persen berbanding 39,7 persen dengan sekitar setengah dari perkiraan suara dihitung.
Beberapa menit setelah pemungutan suara ditutup, Trump langsung menyampaikan pidato kemenangan selama 30 menit di hadapan para pendukungnya di Columbia, ibu kota Carolina Selatan.
“Saya belum pernah melihat Partai Republik begitu bersatu seperti saat ini,” ujarnya, seperti dimuat
Reuters. Trump telah mendominasi suara di Iowa, New Hampshire, Nevada, Kepulauan Virgin AS, dan sekarang negara bagian asal Haley, Carolina Selatan.
Sehingga peluang Trump untuk menjadi nominasi presiden Republik ketiga berturut-turut dan bertarung kembali dengan Joe Biden sangat besar.
Sementara itu, Haley menolak mundur dari pencalonan seperti beberapa pesaing Trump lainnya.
Perempuan yang pernah menjabat sebagai Duta Besar AS di era kekuasaan Trump itu tetap optimis mampu mengalahkan Trump dan maju bersaing dengan Biden.
“Kita harus mengalahkan Joe Biden pada bulan November. Saya tidak percaya Donald Trump bisa mengalahkan Joe Biden," tegasnya.
Meski perolehan suara Haley kurang dari 50 persen, tetapi ini tetap menunjukkan bahwa sejumlah besar anggota Partai Republik masih merasa tidak nyaman atau bahkan ragu dengan Trump.
Kendati demikian, hanya ada sedikit bukti bahwa para pemilih Partai Republik tertarik pada tokoh manapun kecuali Trump.
BERITA TERKAIT: