Pasalnya, belum juga resmi menjadi calon presiden, Nadezhdin baru-baru ini dihadapkan pada tuduhan kecurangan yang dilaporkan oleh Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia (CEC).
CEC pada Jumat (2/2) melayangkan kritikan terhadap 100.000 tanda tangan yang berhasil dikumpulkan dan diserahkan Nadezhdin Rabu lalu (31/1) untuk pencalonannya.
Wakil Ketua CEC Nikolay Bulayev mengatakan, beberapa daftar pemilih yang diserahkan oleh para kandidat berisi nama-nama orang yang meninggal.
"Ketika kita melihat puluhan orang yang sudah tidak ada lagi di bumi ini dan mereka membubuhkan tanda tangan, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang standar etika yang digunakan, termasuk oleh orang yang mengumpulkannya,” kata Bulayev, seperti dimuat
AFP. Nadezhdin dan kandidat penentang Putin lainnya yakni Sergei Malinkovich akan dipanggil dan menghadap CEC pada Senin depan (5/1) untuk menunjukkan prosedur pengumpulan tanda tangan.
Untuk menjadi calon presiden independen, Nadezhdin harus mengumpulkan ratusan tanda tangan dari warga Rusia yang mendukungnya.
Pada Rabu (31/1), Nadezhdin menyerahkan lebih dari 100.000 tanda tangan ke CEC dan tinggal menunggu hasil perizinan dari lembaga tersebut.
Mendengar kabar dugaan kecurangan, Nadezhdin tidak tinggal diam. Dia berjanji akan menuntut komisi pemilu ke pengadilan jika komisi tersebut melarangnya mencalonkan diri.
Analis politik Rusia, Tatiana Stanovaya mengatakan tuduhan komisi CEC merupakan tanda bahwa Nadezhdin tidak akan diizinkan untuk mencalonkan diri.
"Kremlin sudah mulai mempersiapkan masyarakat untuk keputusan pelarangan Nadezhdin,” ujar Stanovaya.
BERITA TERKAIT: