Begitu yang disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, selama Debat Terbuka di hadapan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), di New York pada Selasa (23/1).
Menlu mengatakan bahwa penolakan Netanyahu tersebut sangat berbahaya bagi kemerdekaan Palestina dan bagaimanapun tidak dapat diterima.
"(Pernyataan Netanyahu) mengkonfirmasikan tujuan Israel sesungguhnya, yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia," tegas Retno.
Melihat jumlah korban tewas melebihi 25 ribu jiwa dan Israel yang bersikeras melanjutkan perang di Jalur Gaza, Menlu RI mempertanyakan kebijakan yang akan diambil DK PBB.
"Apakah DK PBB akan terus tinggal diam menghadapi maksud Israel tersebut?," ujar Menlu.
Lebih lanjut Retno menyoroti ancaman perang terbuka di Timur Tengah yang berkaitan dengan krisis di Gaza.
Oleh sebab itu dia mendesak agar PBB segera bergerak dan memastikan bahwa semua pihak menghormati Hukum Humaniter Internasional tanpa kecuali.
"Saya mendesak anggota DK untuk segera menghentikan ketakutan yang setiap hari dihadapi oleh warga Palestina di Gaza dan juga di Tepi Barat," tuturnya.
Pada 18 Januari lalu, Netanyahu menyuarakan penolakannya terhadap wacana pembentukan negara Palestina pasca perang yang diusulkan AS.
Dia menilai pemerintahan Palestina di Jalur Gaza hanya akan menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional Israel.
BERITA TERKAIT: