IDF menuduh Hamas telah menjadikan rumah sakit tersebut sebagai basis operasi mereka yang terletak di bawah tanah.
"Kelompok ini (Hamas)menggunakan rumah sakit Indonesia untuk menyembunyikan pusat komando dan kendali bawah tanah,” ungkap Juru Bicara IDF, Avichay Adraee, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Arab News pada Selasa (7/11).
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya dibuka pada tahun 2015, dibangun dari sumbangan yang dikumpulkan oleh Komite Penyelamatan Darurat Medis atau MER-C yang berbasis di Jakarta.
MER-C mengirimkan tiga relawan Indonesia yang memilih tetap bertahan di Gaza meskipun kondisi semakin mencekam sejak perang meletus 7 Oktober lalu.
Fasilitas kesehatan itu merupakan salah satu rumah sakit terakhir di Jalur Gaza yang telah merawat lebih dari 3.500 warga sipil Palestina yang terdampak oleh serangan udara Israel.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: