Presiden AS Joe Biden mengatakan pihaknya siap melawan China atas nama Filipina sesuai dengan perjanjian pertahanan bersama yang dimiliki Washington dan Manila.
"Perjanjian pertahanan Amerika Serikat dengan Filipina sangat ketat. Setiap serangan terhadap pesawat, kapal, atau angkatan bersenjata Filipina akan mengacu pada perjanjian pertahanan bersama kita dengan Filipina," kata Biden, seperti dikutip dari
New York Post, Selasa (31/10).
Menurut pakta pertahanan bersama tahun 1951, AS dan Filipina akan bersama-sama mempertahankan diri terhadap serangan bersenjata eksternal.
Ketegangan antara Filipina dan China meningkat dalam beberapa waktu terakhir, khususnya setelah dua insiden tabrakan kapal di Laut China Selatan.
Tabrakan pertama terjadi selama misi rutin pasokan Filipina ke pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal angkatan laut, BRP Sierra Madre, yang berlabuh di dekat Second Thomas Island. Itu adalah sebuah pulau karang yang menjadi bagian dari Kepulauan Spratly.
Filipina menyebut Second Thomas Island sebagai Ayungin Shoa.
Sementara itu, tabrakan kedua terjadi ketika sebuah kapal penjaga pantai Filipina mengawal misi pasokan rutin ditabrak oleh apa yang digambarkan oleh gugus tugas Filipina sebagai kapal milisi maritim China.
Namun, Beijing menuduh kapal Filipina sengaja menimbulkan masalah dengan membalikkan badan hingga terkena ke kapal penangkap ikan China.
BERITA TERKAIT: