Hal itu diungkap jurubicara Brigade Mekanik Terpisah ke-110 Ukraina, Anton Kotsukon di televisi nasional pada Rabu (25/10).
Kotsukon mengatakan bahwa pasukan Rusia saat ini tengah menggali terowongan untuk kamuflase.
"Infrastruktur bawah tanah sedang dibangun untuk memungkinkan Rusia muncul lebih dekat dengan posisi musuh dan membuat mereka lengah," jelasnya, seperti dimuat
The Defense Post.
Menurut Kotsukon, taktik ini cocok untuk serangan mendadak karena tidak ada drone yang dapat mendeteksi tentara yang bergerak beberapa meter di bawah tanah.
"Orang sering membandingkan perang kami dengan Perang Dunia I. Di sektor Avdiivka, (pasukan Moskow) sudah mulai menggunakan taktik seperti itu,” kata Kotsukon.
Selain membuat terowongan untuk menyamarkan gerakan, Kotsukon juga mengatakan bahwa Rusia telah menggunakan perangkat robot yang dikendalikan dari jarak jauh.
Dikatakan Kotsukon, robot telah digunakan untuk mengirimkan senjata, amunisi, dan pasokan lainnya tanpa membahayakan nyawa pasukan Rusia.
"Ini adalah beberapa mesin khusus, ukurannya cukup besar dan mampu membawa beban yang cukup berat,” ujarnya.
Kotsukon menilai bahwa taktik baru yang digunakan Rusia menandakan besarnya jumlah personel dan sumber daya yang musuh Ukraina itu miliki.
"Setiap hari pertempuran makin sengit. Tetapi Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda kehabisan tenaga, serangan terus berkanjut," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: