Informasi tersebut tertuang dalam laporan terbaru Pentagon berjudul “Perkembangan Militer dan Keamanan yang Melibatkan Republik Rakyat China".
Disebutkan bahwa skenario pertama adalah ketika seluruh rakyat Taiwan kompak menyuarakan kemerdekaannya, China diperkirakan bakal melakukan perang habis-habisan.
"Berbagai tindakan yang menuju kemerdekaan Taiwan sepenuhnya dapat membuat marah China dan mengakibatkan konflik besar," ungkap laporan itu, seperti dikutip dari
The Defense Post pada Selasa (24/10).
Awal tahun ini, jajak pendapat yang dirilis oleh Yayasan Opini Publik Taiwan menunjukkan bahwa hampir separuh warga Taiwan ingin negaranya mendeklarasikan kemerdekaan nasional secara formal.
Hanya 26,9 persen yang mengatakan ingin mempertahankan status quo, sementara 11,8 persen ingin bersatu dengan China.
Kedua, yakni jika Taiwan melakukan tindakan seperti membeli senjata nuklir atau meluncurkan program untuk memproduksinya.
"Peningkatan pertahanan internal di Taiwan juga dapat memicu Beijing untuk melakukan campur tangan militer," kata Pentagon.
Kendati demikian, Taiwan saat ini diyakini tidak memiliki senjata nuklir, biologi, atau kimia, meskipun negara tersebut memiliki program senjata nuklir pada tahun 1960-an.
Ketiga adalah upaya reunifikasi China yang tidak kunjung berhasil. Presiden China, Xi Jinping berambisi menyatukan Taipei dengan negaranya dan menganggapnya sebagai suatu hal yang mutlak terjadi.
“Kami akan terus mengupayakan reunifikasi secara damai dengan ketulusan dan upaya maksimal. Tetapi kami tidak akan pernah berjanji untuk menghentikan penggunaan kekerasan. Dan kami mempunyai pilihan untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan,” tegas Xi.
Keempat, ialah peningkatan campur tangan asing yang mampu mengusik China. Beijing diperkirakan mampu meningkatkan eskalasinya ke Taiwan.
"Campur tangan kekuatan luar dalam masalah Taiwan mampu Beijing akan mengambil semua tindakan yang diperlukan terhadap mereka," tegasnya.
BERITA TERKAIT: