Kelompok advokasi hak-hak warga Palestina di Israel, Adalah, mengatakan akses air di beberapa penjara telah dibatasi menjadi hanya satu jam per hari.
"Itu adalah praktik yang merendahkan martabat dan kejam. Tindakan ini merupakan hukuman kolektif, ilegal, dan merupakan penyiksaan,” kata Adalah, seperti dimuat
Electronic Intifada, Minggu (22/10).
Selain itu, kelompok hak asasi tahanan, Addameer melaporkan, otoritas penjara Israel menutup beberapa bagian penjara, menyita televisi dan menutup kafetaria.
Otoritas penjara juga menutup klinik di dalam penjara dan mencegah narapidana mengakses perawatan medis di rumah sakit dan klinik di luar penjara, meskipun terdapat tahanan yang menderita kanker memerlukan perawatan terus-menerus.
Pihak berwenang Israel melarang kunjungan anggota keluarga dan membatasi tahanan untuk bertemu dengan pengacara mereka.
"Otoritas penjara membatasi narapidana hanya dua kali makan dengan kualitas yang sangat buruk sehari,” lapor Addameer.
Kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Israel menulis surat kepada Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir untuk menuntut diakhirinya hukuman sewenang-wenang terhadap tahanan.
Sementara itu, pasukan Israel melakukan penangkapan besar-besaran di Tepi Barat yang diduduki dan di dalam wilayah Israel.
BERITA TERKAIT: