Menurut laporan pakar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), kehadiran otoritas keamanan Haiti semakin melemah karena kekurangan dana serta staf terlatih.
Hal itu membuat komplotan geng kriminal semakin mudah melancarkan aksi kejahatan dan meraup banyak uang untuk membeli rumah mewah dengan kolam renang di negara termiskin di belahan bumi tersebut.
PBB menyebut geng-geng Haiti semakin berkuasa di ibu kota, Bahkan berusaha memperbaiki citra mereka dengan membangun sekolah, maupun klinik bagi masyarakat tidak mampu.
"Geng-geng semakin kuat, kaya, bersenjata lebih baik, dan lebih otonom,” ungkap laporan setebal 156 halaman dari panel pakar PBB, seperti dikutip dari
The Star pada Jumat (20/10).
Geng Haiti dilaporkan telah berkonsolidasi, bersatu di ibu kota melalui aliansi G9 dan G-Pep, sementara pertempuran meningkat di lahan pertanian utama di utara.
"Mereka menggunakan pemerkosaan untuk meneror dan memeras korban, meminta uang dan mengendalikan persediaan makanan," ungkap PBB.
Para kelompok kriminal itu juga diduga bersalah atas pembunuhan tanpa pandang bulu dan ratusan penculikan, serta menuntut uang tebusan sebesar 500.000 dolar AS (Rp 7,9 miliar) untuk orang asing dan tokoh terkemuka.
BERITA TERKAIT: