Hal itu disampaikan Kemlu Israel melalui sambungan telepon dengan utusan China, seperti dikutip dari
Reuters pada Jumat (13/10).
Dikatakan bahwa ketidakjelasan dan kurangnya kecaman China terhadap Hamas telah membuat Israel kecewa. Padahal, serangan di wilayah selatan benar-benar mengerikan dan memakan banyak korban jiwa.
"Duta Besar menyatakan kekecewaan mendalam Israel terhadap pengumuman dan pernyataan China mengenai kejadian baru-baru ini di selatan, di mana tidak ada kecaman yang jelas dan tegas atas pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh organisasi teroris Hamas terhadap warga sipil tak berdosa dan penculikan puluhan dari mereka ke Gaza," bunyi pernyataan tersebut.
China ikut menyesalkan munculnya eskalasi terbaru antara Israel dan Palestina. Negara itu menyatakan bahwa jalan keluar mendasar dari konflik tersebut terletak pada penerapan solusi dua negara dan pembentukan Negara Palestina yang merdeka.
Pernyataan China pada Minggu (8/9) datang tepat sehari setelah militan Hamas menembakkan ribuan roket yang menewaskan ratusan orang. Dalam pesannya, Beijing meminta pihak-pihak terkait untuk tetap tenang, menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut.
"China sangat prihatin atas meningkatnya ketegangan dan kekerasan antara Palestina dan Israel saat ini. Kami menyerukan pihak-pihak terkait untuk tetap tenang, menahan diri," bunyi penyataan China.
Serangan akhir pekan lalu merupakan kejutan bagi militer Israel, yang mengakibatkan militan Hamas bertempur di dalam perbatasan Israel selama berhari-hari sebelum berhasil dipukul mundur dan memicu kritik terhadap Netanyahu dan kelompok konservatif Israel.
Israel telah meningkatkan serangan udara di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir, meratakan seluruh lingkungan saat mereka bersiap menghadapi kemungkinan invasi darat.
BERITA TERKAIT: