Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin pada Minggu (8/10) mengatakan dirinya telah menerima laporkan bahwa dua orang warganya di Israel telah menjadi korban dari serangan militer tersebut.
"Dua orang Thailand telah tewas akibat kekerasan tersebut," kata Thavisin, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Thavisin menambahkan, pihaknya telah telah menyiagakan angkatan udara negaranya untuk mengevakuasi warganya jika diperlukan. Ribuan warga Thailand bekerja di Israel, banyak di antaranya di sektor pertanian.
Menteri Luar Negeri Thailand, Parnpree Bahiddha-Nukara mengatakan, delapan warga Thailand terluka dan 11 orang diculik oleh militan Hamas.
"Pihak berwenang Thailand sedang berupaya memverifikasi informasi tersebut dengan pihak berwenang Israel," kata Bahiddha-Nukara, seperti dimuat Barron's.
Sementara itu, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet juga membenarkan adanya kematian seorang pelajar Kamboja yang berada di Israel tersebut ketika kekerasan meletus pada Sabtu (7/10).
Kamboja disebut memiliki sekitar 450 pelajar yang mengenyam pendidikan di Israel.
BERITA TERKAIT: