Merespons serangan ini, wakil pemimpin Hamas Saleh Al-Arouri mengatakan pihaknya siap untuk menghadapi skenario terburuk dari serangan Israel.
“Semua skenario kini memungkinkan dan kami siap menghadapi invasi darat (Israel),” ujarnya, seperti dimuat
Al Jazeera.
Al-Arouri menambahkan, Israel telah berencana melancarkan serangan ke Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Sumber-sumber medis di Gaza mengatakan sedikitnya 160 warga Palestina tewas. Sementara sedikitnya 40 orang meninggal di Israel.
Hamas mengklaim operasi "Al Aqsa Flood" dilakukan sebagai respons atas penodaan Masjid Al Aqsa dan meningkatnya kekerasan terhadap pemukim Palestina.
Menurut
The Telegraph, Hamas menembakkan 5.000 roket dalam 20 menit ke wilayah Israel dari Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan Hamas bukan operasi, melainkan perang. Ia juga bersumpah akan membalas serangan tersebut.
"Kita serang berperang. (Ini) bukan operasi, tapi perang," ujarnya dalam pidato yang disiarkan di televisi.
BERITA TERKAIT: