Mengutip
The Defense Post pada Selasa (3/10), Jepang berusaha menciptakan perangkat lunak keamanan siber yang akan diintegrasikan ke dalam komputer pemerintah pada 2025.
"Platform ini akan kompatibel dengan perangkat lunak keamanan Microsoft yang diinstal di sebagian besar perangkat yang tercakup," ungkap laporan tersebut.
Disebutkan bahwa Cabang Institut Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang akan menjalankan proyek keamanan siber tersebut.
Jepang mengalami peningkatan serangan siber terhadap dalam beberapa bulan terakhir.
Pusat Kesiapan Insiden dan Strategi Keamanan Siber Nasional Jepang (NISC) menemukan bahwa email resmi mereka telah diretas oleh hacker pada Agustus lalu. Kelompok hacker asal China diduga melakukan tindakan peretasan tersebut.
Tahun lalu, lebih dari 20 platform online dari empat kementerian dan lembaga disusupi. Kelompok peretas pro-Rusia bernama KillNet mengaku sebagai pelakunya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: