Pengumuman perubahan jadwal disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum, Hakim Walid Hassan Hamzah, Senin (25/9) waktu setempat.
“Pemilih Mesir akan memberikan suara mereka di seluruh negeri pada tanggal 10, 11 dan 12 Desember,” kata Hassan Hamzah, seperti dikutip dari
Africa News.
"Dan hasil akhir yang mencantumkan nama presiden terpilih akan diumumkan dalam berita resmi pada 18 Desember," tambahnya.
Dia juga mengatakan rincian, termasuk bahwa kandidat harus diserahkan pada Oktober, kampanye pemilu akan berlangsung dari tanggal 9 hingga 29 November, dan ekspatriat Mesir akan memberikan suara mulai tanggal 1 hingga 3 Desember.
Pemilu Mesir awalnya dijadwalkan pada musim semi, jangka waktu maksimum yang ditetapkan oleh Konstitusi. Banyak pengamat selama berminggu-minggu mengatakan pemilu tersebut sebenarnya akan diadakan pada bulan Desember, karena pertimbangan ekonomi di negara yang sering kali terpaksa mendevaluasi mata uangnya, yang berisiko memperburuk situasi.
Sejumlah politisi telah mengumumkan upaya mereka untuk mencalonkan diri sebagai presiden tertinggi di negara tersebut, namun tidak ada satupun yang memberikan tantangan serius bagi Abdel Fattah el-Sisi, yang telah berkuasa sejak tahun 2014 – setahun setelah menggulingkan Presiden pertama yang terpilih secara demokratis di negara tersebut, Mohamed Morsi.
Sissi sendiri belum secara resmi mengumumkan pencalonannya, namun diperkirakan akan segera melakukannya.
Politisi oposisi Ahmed al-Tantawi, mantan anggota parlemen, mengatakan dia akan mencalonkan diri, dan menuduh badan keamanan menangkap beberapa pendukungnya.
Kandidat lain yang mengumumkan pencalonannya termasuk Farid Zahran, ketua Partai Sosial Demokrat Mesir; Abdel-Sanad Yamama, ketua Partai Wafd; dan Gameela Ismail, ketua Partai Konstitusi liberal (Partai Dostour).
Mesir saat ini dilanda permasalahan ekonomi yang pelik, daya beli terus terkikis di negara berpenduduk 105 juta jiwa ini. Inflasi mencapai 40 persen dan devaluasi 50 persen dalam beberapa bulan terakhir yang telah mendorong kenaikan harga barang.
Dengan demikian, masalah ekonomi dipastikan menjadi isu utama yang dipertaruhkan dalam pemilu bulan Desember.
BERITA TERKAIT: