Kabar itu diumumkan Morales melalui unggahan di platform media sosial X, seperti dimuat
The Star pada Senin (25/9).
Morales mengaku akan maju kembali setelah mendapat banyak permintaan dari para pendukungnya.
"Saya memutuskan untuk menerima permintaan anggota kami dan begitu banyak saudara dan saudari yang menghadiri demonstrasi di seluruh negeri untuk menjadi calon presiden Bolivia yang kita cintai,” tulisnya.
Pengumuman tersebut menegaskan adanya keretakan antara Morales dengan Presiden Bolivia Luis Arce yang menjadi saingannya dalam partai berkuasa MAS.
Morales adalah seorang pribumi yang memimpin Bolivia selama hampir 14 tahun. Dia menghilang pada November 2019 setelah mencalonkan diri untuk masa jabatan keempat.
Morales meninggalkan negaranya dan mengklaim dirinya adalah korban kudeta sayap kanan yang didukung oleh Amerika Serikat.
Dia kembali lagi ke negaranya setelah pemerintahan sementara, Arce menang telak dalam pemilu pada Oktober 2020.
BERITA TERKAIT: