Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez menyebut tidak ada korban dalam insiden serangan tersebut.
"Kedutaan Besar Kuba di AS menjadi sasaran serangan teroris oleh seseorang yang meluncurkan dua bom molotov," kata Rodriguez di platform X, tanpa memberikan rincian apapun.
Rodriguez menyebut, ini adalah serangan kekerasan kedua terhadap misi diplomatik Kuba sejak April 2020. Pada 30 April tahun itu, pria kelahiran Kuba dengan masalah kesehatan mental, Alexander Alazo, menembaki kedutaan dengan senapan serbu AK-47.
Pada saat itu, RodrÃguez meminta pihak berwenang AS untuk menyelidiki kasus ini sebagai tindakan teroris, dengan mengatakan bahwa Alazo menghadiri sebuah gereja di Doral yang ia tuduh sebagai tempat berkumpulnya orang-orang yang dikenal mempromosikan agresi, permusuhan, kekerasan, dan ekstremisme terhadap Kuba. Meski begitu, dia tidak memberikan bukti atas tuduhannya.
Serangan ini terjadi beberapa jam setelah Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel pulang ke Havana usai menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York.
BERITA TERKAIT: