Menteri Pertahanan Boris Pistorius dalam wawancara dengan surat kabar Bild menjelang pertemuan Contact Group di Pangkalan Udara Ramstein, Senin (18/9) mengatakan bahwa negaranya akan memasok amunisi tambahan seperti bahan peledak tinggi dan mortir.
"Ya. Kami akan memasok amunisi tambahan: bahan peledak tinggi dan mortir, roket anti ranjau," katanya, seperti dikutip dari
Reuters
Ia menegaskan, saat ini Ukraina sangat membutuhkan banyak amunisi untuk mempertahankan diri dari serbuan Rusia.
“Selain itu, kami akan membantu dengan kendaraan pertahanan dan sistem penghapusan ranjau. Kami juga telah berhati-hati menghadapi musim dingin yang akan datang, yaitu kami akan mengirimkan pakaian, listrik, dan generator pemanas. Paket tersebut akan bernilai 400 juta euro,” tambahnya.
Menyinggung kemungkinan pasokan rudal jelajah jarak jauh Taurus, ia menekankan bahwa pemerintah Jerman harus secara menyeluruh mempertimbangkan setiap batch pasokan senjata.
"Banyak aspek politik, hukum, militer, dan teknis yang perlu diklarifikasi. Ini cukup sulit. Belum diputuskan apakah pemerintah federal akan memasok rudal jelajah Taurus atau tidak," jelasnya.
Salah satu perbekalan Taurus yang perlu diperhatikan adalah apakah rudal tersebut dapat digunakan tanpa tentara Bundeswehr, baik di darat atau jauh dari Jerman.
Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock pada Agustus tahun ini mengungkapkan bahwa Jerman telah memberikan bantuan kepada Ukraina dengan jumlah melebihi 22 miliar euro, mulai dari tenda dan generator hingga tank dan sistem pertahanan udara.
Jerman, katanya, akan melanjutkan bantuannya kepada Ukraina sampai kapan pun selama diperlukan.
Jerman adalah pemasok senjata kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Kini, Kiev meminta rudal jarak jauh Taurus tetapi Berlin tidak terburu-buru mengambil keputusan mengenai masalah ini.
BERITA TERKAIT: