Politico melaporkan, mengutip pernyataan beberapa pejabat Prancis, ketidakhadiran Macron disebabkan jadwal yang bentrok di mana ia akan menjamu Raja Charles III untuk kunjungan yang sempat ditunda sebelumnya karena kerusuhan di Prancis.
“Macron baru saja menghadiri KTT G20. Dia akan melakukan banyak hal dalam kebijakan luar negeri, jadi ada pertanyaan tentang keseimbangan dan waktu,” kata seorang menteri Prancis, yang tidak ingin disebutkan namanya ketika secara terbuka membahas topik sensitif tersebut.
“Tujuan lain dari UNGA adalah menyampaikan pidato besar, (tetapi) belum ada perombakan kebijakan luar negeri Perancis, sehingga tidak perlu melakukan perombakan setiap tahun,” tambah menteri tersebut.
Keir Starmer, pemimpin Partai Buruh di Inggris, juga berencana bertemu dengan Macron di Paris minggu depan. Di antara padatnya jadwal itu, Macron juga akan menyambut Paus Fransiskus di kota pelabuhan Marseille akhir pekan depan.
Pejabat dari Istana Elysee belum memberikan klasifikasinya.
Jika Macron tidak menghadiri sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di New York, berarti ia tidak sendirian. Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin, juga akan melewatkan pertemuan tersebut. Begitu juga dengan Rishi Sunak dari Inggris dan Narendra Modi dari India.
Ketidakhadiran Sunak cukup mengejutkan, mengingat ini merupakan Sidang Umum pertamanya sejak menjabat pada Oktober lalu.
Meski begitu, Sunak dan Partai Konservatifnya yang mengalami kekalahan dalam jajak pendapat baru-baru ini, sedang fokus dalam mengatasi permasalahan domestik.
BERITA TERKAIT: