Mengutip
African News pada Rabu (13/9), kompleks makam raja Uganda itu terletak di kota Kampala dan terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia di UNESCO sejak tahun 2001.
Namun pada Maret 2010, situs itu sempat rusak parah akibat insiden kebakaran.
Bangunan utama, yang dikenal sebagai Muzibu-Azaala-Mpanga, yang menampung makam empat "kabaka" (raja) Buganda ikut hancur dalam kebakaran tersebut.
Melalui program rekonstruksi yang dilakukan dengan bantuan pendanaan internasional, situs makam Raja Uganda berhasil diperbaiki dan selesai pada Musim panas tahun ini.
Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay mengatakan bahwa kompleks Muzibu-Azaala-Mpanga telah kembali ke kondisi semula dan terselamatkan dari kepunahan.
"Ini adalah kabar baik bagi seluruh komunitas internasional," ujar Azoulay dalam pertemuan Komite Warisan Dunia di Riyadh.
Dalam website UNESCO disebutkan bahwa istana "kabaka" telah dibangun pada tahun 1882 dan diubah menjadi kuburan kerajaan pada tahun 1884.
Bangunan itu memiliki arsitektur yang luar biasa dari abad ke-13. Tetapi kebakaran 13 tahun lalu telah menyebabkan kegaduhan di kalangan Baganda, warga raja Buganda dan salah satu kelompok etnis utama Uganda.
Terlebih saat itu hubungan antara pemerintah dan Baganda menegang menyusul larangan perjalanan yang diberlakukan terhadap raja mereka pada bulan September 2009.
BERITA TERKAIT: