Pihak berwenang Maroko pada Sabtu (9/9) telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional atas gempa bumi paling mematikan yang melanda negara itu dalam lebih dari 60 tahun.
Raja Mohammed VI juga telah memerintahkan angkatan bersenjata untuk memobilisasi tim pencarian dan penyelamatan untuk mengevakuasi korban. Rumah sakit dan lapangan bedah juga dipersiapkan, seperti dimuat
Al Jazeera.
Gempa mengguncang pegunungan High Atlas, Maroko pada Jumat malam (8/9) waktu setempat. Guncangan ini bahkan merusak bangunan bersejarah di Marrakesh, kota terdekat dengan pusat gempa.
Sebagian besar korban jiwa dilaporkan di daerah pegunungan di selatan di Provinsi Al-Haouz dan Taroudant.
Di desa pegunungan Tafeghaghte dekat pusat gempa, hampir tidak ada bangunan yang masih berdiri. Batu bata tanah liat tradisional yang digunakan oleh penduduk Berber di wilayah tersebut terbukti tidak mampu menghadapi gempa yang jarang terjadi ini.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat, pusat gempa berada di kedalaman 18,5 km dan terjadi sekitar 72 km timur laut Marrakesh.
BERITA TERKAIT: