Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (2/9). Bentrokan awalnya terjadi di antara pencari suaka, di mana kelompok pendukung dan penentang pemerintah Eritrea berselisih satu sama lain terkait acara di Kedutaan Besar Eritrea di Tel Aviv.
Perselisihan ini membuat polisi akhirnya turun tangan dan memerintahkan lokasi dikosongkan. Tetapi demonstran justru melemparkan batu dan kayu ke arah polisi.
Di sisi lain, polisi Israel dengan perlengkapan antihuru-hara menembakkan gas air mata, granat kejut, dan peluru tajam.
Bentrokan meluas, membuat puluhan orang terluka.
Associated Press melaporkan 30 petugas polisi terluka dan tiga pengunjuk rasa terkena tembakan polisi.
Polisi mengatakan petugas terpaksa menembakkan peluru tajam ketika mereka merasa nyawa mereka dalam bahaya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dia akan mengadakan pertemuan pada Minggu (3/9) untuk membahas langkah-langkah terhadap mereka yang berpartisipasi dalam bentrokan tersebut, termasuk deportasi.
Bentrokan itu terjadi ketika para pendukung pemerintah Eritrea memperingati 30 tahun naiknya kekuasaan penguasa saat ini. Acara tersebut diadakan di dekat kedutaan Eritrea di selatan Tel Aviv.
BERITA TERKAIT: