Kekacauan terjadi dipicu oleh pemberontakan geng kriminal terorganisir di penjara sebagai balasan atas operasi penyitaan senjata yang dilakukan oleh polisi sehari sebelumnya.
Bom mobil menargetkan otoritas penjara Ekuador, SNAI. Satu bom meledak di luar kantor pusat SNAI, dan satu lagi di gedung bekas kantor SNAI.
Beberapa jam kemudian,
AFP melaporkan, narapidana di enam lapas di seluruh negeri menyandera 50 sipir dan tujuh polisi.
“Kami mengkhawatirkan keselamatan para pejabat kami,” kata Menteri Dalam Negeri Juan Zapata pada konferensi pers di ibukota Quito.
Walikota Quito Pabel Munoz mengatakan pada malam itu juga terjadi tiga ledakan granat di kota tersebut.
Enam orang, termasuk seorang warga negara Kolombia, ditangkap di dekat lokasi salah satu ledakan tersebut.
Ekuador mengalami banyak kekerasan sejak menjadi pusat perdagangan narkoba. Penjara di Ekuador kerap menjadi lokasi pembantaian oleh kartel-kartel yang bersaing.
Tercatat sejak tahun 2021, terdapat lebih dari 430 napi yang meninggal dalam kasus perang antargeng. Banyak dari mereka dibunuh, dibakar, dan dimutilasi.
BERITA TERKAIT: