Menurut laporan yang dikeluarkan kantor berita Rusia
TASS pada Senin (28/8), mantan pekerja konsulat, Robert Shonov, dituduh melakukan tindakan mengumpulkan informasi rahasia terkait konflik di Ukraina dengan tujuan memberikannya kepada pihak Washington.
Shonov juga diduga memberikan informasi sensitif kepada staf kedutaan AS di Moskow, mengenai dampak kampanye wajib militer Rusia terhadap ketidakpuasan politik yang muncul menjelang pemilihan presiden Rusia pada 2024 mendatang.
Untuk menyelidiki kasus mata-mata ini lebih lanjut, FSB telah mengungkapkan rencananya untuk menginterogasi staf kedutaan AS yang melakukan kontak dengan Shonov.
Mengutip
Reuters, pria berkebangsaan Rusia ini sebelumnya telah ditahan sejak Mei lalu, dan kasusnya menjadi perhatian utama di tengah hubungan yang tegang antara Rusia dan AS.
Sebagai respons atas dakwaan ini, Kedutaan Besar AS di Rusia pada Mei sebelumnya telah menyatakan bahwa tuduhan terhadap Shonov tidak memiliki dasar.
"Tuduhan terhadap Shonov sepenuhnya tidak berdasar. Satu-satunya peran Shonov pada saat penangkapannya hanyalah pekerja swasta yang mengumpulkan ringkasan berita dari sumber-sumber media Rusia yang tersedia untuk umum," bunyi pernyataan dari kedutaan.
BERITA TERKAIT: