Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko menegaskan hal itu kepada Menteri Pertahanan China Li Shangfu pada pertemuan bilateral, Kamis (17/8).
"Seluruh kerja sama kami, dan ini sangat penting, sama sekali tidak akan ditujukan kepada negara ketiga," katanya.
"Kami tidak membutuhkan itu. Kami perlu melindungi negara kami dan rakyat kami," tambahnya, seperti dikutip dari kantor berita
BelTA.Pihak berwenang Ukraina telah berulang kali menuduh Belarus memberikan wilayahnya kepada militer Rusia untuk menyerang Ukraina.
Di tengah gejolak dan ketegangan dunia saat ini, ada banyak celah untuk saling menyulut. Namun, Belarusia menemukan banyak kesamaan visi dan misi dengan China.
Dunia jauh dari stabil saat ini, kata Lukashenko. Dunia sedang menghadapi turbulensi besar, dan semua pihak harus sama-sama kuat dalam menghadapinya. Kekuatan akan selalu menimbulkan rasa hormat.
"Dan kebijakan Belarusia-China bergantung pada ekonomi yang kuat dan diplomasi yang kuat," katanya sambil mengucapkan terima kasih kepada China atas dukungannya dalam bidang kerja sama militer-teknis dan pertahanan sejauh ini.
"Di sini, kami mengandalkan teman-teman kami, pertama-tama Federasi Rusia dan China," kata Lukashenko.
Li tiba pada Rabu di Belarusia setelah kunjungannya ke Moskow di mana dia menghadiri forum senjata. Ia bertemu dengan Menteri Pertahanan Victor Jrenin, yang menyatakan minat Minsk untuk memperluas kerja sama militer dan militer-teknis dengan China.
Menurut Jrenin, kunjungan Li yang akan berlanjut hingga Sabtu ini akan membantu meningkatkan persahabatan dan pengertian antara Angkatan Bersenjata Belarusia dan Tentara Pembebasan Rakyat China.
Menurut Lukashenko, kedatangan Li ke Minsk menandai kunjungan pertama jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) ke Belarusia.
"Mudah-mudahan, ini bukan yang terakhir, karena ini sangat penting bagi Belarus kita," katanya.
Hubungan militer antara Belarusia dan China didasarkan pada kesepakatan yang ditandatangani oleh Kementerian Pertahanan Belarusia dan China pada Mei 2010.
BERITA TERKAIT: