Namun, bagi Presiden Serbia Aleksandar Vucic, semua upaya Barat untuk membantu memenangkan Ukraina di medan perang, akan sia-sia. Ia menyerukan Moskow dan Kyiv untuk terlibat dalam pembicaraan damai.
"Perang gesekan sedang dilancarkan, dan dengan semua kekuatan Barat, Rusia tidak akan dikalahkan di medan perang," kata Vucic kepada Happy TV pada Kamis, seperti dikutip dari
RT, Jumat (11/8).
Vucic mencatat bahwa meskipun dia tidak yakin apa yang harus diperoleh Rusia secara politik, gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina akan menjadi hasil terbaik.
“Saya melihat inisiatif datang dari beberapa negara Arab, saya berharap sesuatu akan membawa kita lebih dekat ke perdamaian,” katanya, seraya menambahkan bahwa penghentian permusuhan juga akan menjadi kepentingan Presiden AS Joe Biden yang siap untuk dipilih kembali pada 2024.
“Perekonomian akan segera berkembang; harga energi akan turun drastis. Semuanya akan jauh lebih mudah. Saya pikir dia tahu bahwa masalah utama dalam pemilu AS adalah ekonomi,” kata Vucic.
Dia juga menyatakan bahwa hal yang sama akan berlaku untuk Rusia dan Ukraina, yang menurutnya sudah kehabisan tenaga, meskipun dia mencatat bahwa Moskow bertahan di bawah sanksi Barat lebih baik dari yang diperkirakan banyak orang.
Komentar Presiden Serbia muncul setelah KTT yang diselenggarakan Saudi baru-baru ini di Jeddah yang dihadiri oleh pejabat dari sekitar 40 negara. Beberapa pendukung Barat Ukraina, seperti AS dan Inggris, dan mitra Moskow dari kelompok BRICS (Brasil, India, China, dan Afrika Selatan) hadir dalam acara tersebut, sementara Rusia tidak diundang.
Moskow berpendapat bahwa tanpa partisipasinya, setiap pembicaraan damai tidak ada gunanya.
BERITA TERKAIT: