Hal itu diungkap oleh Badan Intelijen Keamanan Selandia Baru (NZSIS) dalam sebuah laporan yang berjudul “
New Zealand’s Security Threat Environment 2023" pada Jumat (11/8).
Laporan NZSIS memberikan informasi terkait ancaman yang dihadapi negara menjelang pemilihan umum yang digelar dua bulan mendatang.
"Ada sejumlah kecil negara yang melakukan campur tangan asing di Selandia Baru. Mereka berusaha mengganggu dan menghancurkan tatanan masyarakat," bunyi laporan tersebut.
Direktur Jenderal Keamanan NZSIS, Andrew Hampton mengatakan bahwa persaingan antarnegara semakin ketat, sehingga mendorong beberapa dari mereka melakukan tindakan curang dan subversif terhadap negara lain.
"Ini adalah masalah intelijen yang kompleks untuk Selandia baru," ungkapnya, seperti dimuat New Zeland Herald.
Dikatakan Hampton, China ketahuan melakukan intervensi asing melalui penyebaran migran mereka di Selandia Baru. Aktivitas spionase juga dicurigai telah dilakukan Beijing melalui badan intelijen mereka.
Sementara Iran, dituduh melakukan campur tangan dengan memantau komunitas Iran dan kelompok pembangkang di Selandia Baru. Sedangkan Rusia yang tengah berperang dengan Ukraina dan memusuhi negara Barat, juga dicurigai melakukan hal yang sama.
BERITA TERKAIT: