Mengutip
The Washington Post pada Minggu (6/8), Inggris yang memiliki kontingen terbesar telah memindahkan 4.500 anggotanya ke sebuah hotel di Seoul pada Sabtu (5/8).
“Karena kami adalah kontingen terbesar, harapan kami adalah ini membantu mengurangi korban cuaca panas di acara tersebut,” ungkap pihak Inggris dalam sebuah pernyataan.
Sementara kontingen pramuka AS baru akan memindahkan 1.100 anggotanya pada Minggu (6/8) ke Camp Humphreys, pangkalan militer utama AS di Korea Selatan, yang berjarak sekitar 100 mil sebelah utara lokasi acara.
"Keselamatan peserta adalah prioritas utama. Oleh sebab itu, kontingen AS memilih untuk pergi dari acara lebih awal," bunyi pernyataan kontingen AS.
Singapore Scout Association mengatakan akan memindahkan 67 pesertanya ke Seoul, dengan alasan masalah keamanan.
"Singapura berkoordinasi dengan Inggris tentang pemindahan peserta jambore di Seoul," ungkap asosiasi tersebut.
Pemindahan peserta dari lokasi acara perkemahan dilakukan karena cuaca panas mengakibatkan hampir 1.500 peserta menerima perawatan medis karena gigitan serangga, ruam kulit, luka panas, sakit kepala, dan sakit perut sejak hari Jumat (4/8).
Korea Selatan telah dilanda gelombang panas dengan suhu lebih dari 38 derajat Celcius pekan ini. Badan meteorologi Korea Selatan memperkirakan suhu akan terus tinggi hingga 12 Agustus, saat acara jambore selesai.
Organisasi Gerakan Pramuka Dunia menyatakan keprihatinan tentang risiko panas dan mengatakan telah menyarankan Korea Selatan untuk mempersingkat acara tersebut.
Sayangnya, tuan rumah memutuskan untuk melanjutkan acara tersebut dan berjanji melakukan segala cara untuk mengatasi gelombang panas.
Pejabat pemerintah Korea Selatan mengaku tetap menghormati keputusan masing-masing delegasi untuk berkemas.
Jambore Dunia mengumpulkan puluhan ribu remaja berusia 14 hingga 18 tahun, ditambah orang dewasa, dari asosiasi Pramuka di seluruh dunia setiap empat tahun. Acara tahun ini adalah yang pertama sejak pandemi virus Covid-19.
BERITA TERKAIT: