Sumber dari Perusahaan Listrik Nigelec pada Rabu (3/8) mengatakan pemutusan pasokan listrik itu dilakukan sebagai bagian dari sanksi terhadap junta yang melakukan kudeta.
"Nigeria memutuskan sejak kemarin (Selasa, 2/8) saluran tegangan tinggi yang membawa listrik ke Niger," kata sumber itu.
Pada Minggu (30/7), Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS), yang dipimpin oleh Presiden Nigeria Bola Tinubu, memutuskan sanksi terhadap para pemberontak yang menggulingkan Presiden Niger Mohamed Bazoum pada pekan lalu.
Selain ultimatum satu minggu untuk memulihkan ketertiban konstitusional dan penangguhan transaksi keuangan dengan Niger, ECOWAS memutuskan pembekuan semua transaksi layanan, termasuk transaksi energi.
Menurut sebuah laporan oleh Nigelec, pada tahun 2022, 70 persen pangsa listrik Niger berasal dari pembelian dari perusahaan Nigeria. Listrik dihasilkan oleh bendungan Kainji (Nigeria barat).
Banyak lingkungan di kota Niamey biasanya mengalami pemadaman listrik dan keputusan Nigeria akan memperburuk situasi ini.
BERITA TERKAIT: