Berbicara pada penutupan KTT Rusia-Afrika di St Petersburg, Presiden Vladimir Putin mengapresiasi upaya negosiasi damai yang diluncurkan Afrika baru-baru ini.
Menurut Putin, prakarsa Afrika bisa menjadi dasar dari beberapa proses untuk mencapai perdamaian karena sifatnya yang netral.
"Rencana perdamaian Afrika tidak bertentangan atau bersaing dengan pihak manapun. Secara umum, kami telah melakukan pembicaraan yang panjang dan substantif terkait dengan ini," kata Putin, seperti dimuat
African News pada Senin (31/7).
Sekali lagi Putin menegaskan bahwa rencana Afrika memiliki posisi yang bersahabat dan dibutuhkan untuk meredakan situasi yang tengah memanas di garis depan.
"Saya ingin menekankan sekali lagi bahwa posisi yang benar-benar bersahabat adalah cara nyata yang bisa membuka beberapa peluang perdamaian," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Putin juga dikabarkan tidak akan menghadiri KTT BRICS yang akan digelar di Afrika Selatan bulan depan karena kesepakatan bersama.
Putin tidak menyebut surat penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sebagai alasan dirinya tidak datang.
Tapi sebagai gantinya, Rusia akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov. Para pemimpin BRICS yang lain yakni Brasil, India, Cina, dan Afrika Selatan, tetap akan menghadiri KTT tersebut.
BERITA TERKAIT: