Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada Selasa (25/7) bahwa delegasi Moskow akan mengunjungi Korea Utara dari 25 hingga 27 Juli 2023.
“Kunjungan ini akan membantu memperkuat hubungan militer Rusia-Korea Utara dan akan menjadi tahapan penting dalam pengembangan kerja sama antara kedua negara,” tambah Kementerian, seperti dikutip dari
RT, Rabu (26/7).
Permusuhan antara Korea Utara - yang didukung oleh Uni Soviet dan Tiongkok - dengan Korea Selatan - yang didukung oleh koalisi sekutu Barat - berakhir pada 27 Juli 1953, setelah konflik selama tiga tahun.
Pyongyang dan Seoul tidak pernah menandatangani perjanjian damai, tetapi keduanya setuju untuk membentuk zona demiliterisasi yang secara de facto membagi Semenanjung Korea menjadi dua. Konflik tersebut merenggut sekitar 3 juta nyawa dan dianggap sebagai salah satu yang paling berdarah dalam sejarah modern.
Rusia dan Korea Utara secara tradisional menikmati hubungan dekat sejak era Soviet. Pada tahun 2019, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memulai perjalanan luar negeri yang jarang terjadi, bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Vladivostok di Timur Jauh Rusia.
Tidak seperti kebanyakan negara, Korea Utara telah mengakui Semenanjung Krimea sebagai wilayah milik Moskow. Pada bulan Juni, Kim sempat memuji perjuangan rakyat Rusia untuk menggagalkan ancaman dan tantangan yang meningkat dari pasukan musuh untuk merampas kedaulatan Rusia di tengah konflik dengan Ukraina.
BERITA TERKAIT: