Ia adalah Travis King, seorang prajurit kelas 2 berusia 23 tahun. Travis bertugas di Angkatan Darat AS sejak Januari 2021. Ia anggota pengintai kavaleri yang awalnya ditugaskan di bagian Divisi Lapis Baja ke-1 dalam rotasi dengan pasukan militer AS di Korea Selatan.
Menurut
BBC pada Rabu (19/7), Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengonfirmasi bahwa seorang prajuritnya dengan sengaja melintasi perbatasan antar-Korea tanpa izin.
“Kami sangat awal dalam kasus ini, jadi masih banyak yang kami coba pelajari tetapi yang kami tahu adalah bahwa salah satu anggota kami yang melakukan tur dengan sengaja dan tanpa izin melewati garis demarkasi militer," kata Austin.
Austin juga menyebut perhatian utama Pentagon sepenuhnya untuk keselamatan Travis.
“Kami memantau dan menyelidiki situasi dengan cermat dan bekerja untuk memberi tahu kerabat terdekat tentara dan terlibat untuk menangani insiden ini,” tambahnya.
Sebelum kabur, Travis sempat ditahan di Korea Selatan dengan tuduhan penyerangan. Ia dibebaskan pada 10 Juli dan dijadwalkan untuk dipulangkan ke Fort Bliss, Texas pada Senin (16/7), di mana ia kemungkinan menghadapi tindakan disipliner berupa pemecatan.
Dia dikawal sampai ke imigrasi di Bandara Incheon. Namun ia tampaknya berhasil mengecoh penjagaan dan kabur ke perbatasan yang berjarak sekitar 54 kilometer.
Sejauh ini belum diketahui bagaimana dia menghabiskan berjam-jam sampai bergabung dengan tur Panmunjom dan berlari melintasi perbatasan ke Korea Utara pada Selasa sore.
Panmunjom sendiri terletak di dalam Zona Demiliterisasi (DMZ) sepanjang 248 kilometer. Wilayah ini telah diawasi bersama oleh Komando PBB dan Korea Utara sejak didirikan pada akhir Perang Korea.
BERITA TERKAIT: