Parlemen Thailand dijadwalkan untuk melakukan pemungutan suara lagi untuk memilih PM pada Rabu (19/7), setelah pemungutan suara pada pekan lalu gagal.
Partai MFP pimpinan Pita memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu pada Mei. Partai mendapat banyak dukungan dari pemuda yang menginginkan reformasi progresif usai sembilan tahun dipimpin tentara.
Pita yang lulusan Harvard kemudian menjadi kandidat PM, namun upayanya mendapat kursi tersebut gagal di parlemen.
"Saya ingin meminta maaf karena kami belum berhasil," katanya dalam pidato video yang diposting di media sosial, seperti dikutip
The Straits Times, Minggu (16/7).
Jika gagal pada pemungutan suara kedua, Pita menyampaikan kesiapannya untuk mundur dan mendukung mitra koalisinya, Pheu Thai.
“Saya siap memberikan kesempatan kepada Thailand dengan membiarkan partai yang memiliki suara terbanyak kedua menjadi pihak yang membentuk koalisi," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: