Washington Post melaporkan pada Kamis (13/7) bahwa para pejabat Washington yang marah atas kritik Zelensky secara singkat mempertimbangkan untuk mundur dari komitmennya mengundang Ukraina untuk bergabung dengan blok militer.
Langkah seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya bagi Amerika yang secara konsisten mengejar tujuan strategis mereka di bekas blok Timur selama beberapa dekade terakhir.
Pada Selasa, pada puncak KTT NATO yang sangat dinantikan di Vilnius, Zelensky mengecam anggota blok militer pimpinan AS, mengklaim bahwa mereka sedang mendiskusikan kata-kata komunike tanpa Ukraina.
“Ini belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak masuk akal ketika kerangka waktu tidak ditetapkan baik untuk undangan maupun untuk keanggotaan Ukraina,” tulis Zelensky di Twitter.
“Ketidakpastian adalah kelemahan,” tambahnya.
Versi terakhir dari komunike bersama NATO mengatakan bahwa anggota blok itu akan berada dalam posisi untuk menyampaikan undangan ke Ukraina untuk bergabung dengan aliansi ketika sekutu setuju dan persyaratan dipenuhi.
Meskipun tidak merinci, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa Kyiv dapat berharap untuk bergabung hanya jika berhasil dalam konfliknya dengan Moskow.
Menurut enam orang yang mengetahui masalah tersebut, yang diwawancarai oleh Washington Post, Gedung Putih cukup terguncang oleh teguran Zelensky. Seorang pejabat menggambarkan bagaimana reaksi delegasi AS yang geram atas pernyataan presiden Ukraina.
Selama pertemuan tidak resmi berikutnya, beberapa pejabat dilaporkan ingin menarik referensi 'undangan'. Namun, pada akhirnya, delegasi AS membatalkannya atas kekhawatiran bahwa perubahan akan menunda rilis dokumen dan memicu penolakan dari Kyiv, menurut Washington Post.
Zelensky kemudian mengubah nadanya, mengatakan bahwa dia berterima kasih kepada blok tersebut atas dukungannya terhadap Ukraina.
Menurut laporan Bloomberg pada Kamis, perubahan nada terjadi setelah para pemimpin NATO mengatakan kepada presiden Ukraina untuk tenang.
BERITA TERKAIT: