Tayangan televisi menunjukkan, peluncuran misi Chandrayaan-3 oleh Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO), meluncur dari Pelabuhan Antariksa Satish Dhawan di Andhra Pradesh pada pukul 14.30 waktu setempat, dengan meninggalkan kepulan asap dan api.
"Chandrayaan-3 mencatat babak baru dalam pengembaraan antariksa India. Itu melambung tinggi, mengangkat impian dan ambisi setiap orang India," cuit Perdana Menteri India Narendra Modi saat acara peluncuran, seraya menyampaikan kebanggaannya.
Mengutip
Reuters, Jumat (14/7), misi Chandrayaan-3 ini merupakan misi pertama yang mendarat di kutub selatan bulan, wilayah yang menjadi fokus utama badan antariksa dan perusahaan swasta, karena potensi keberadaan air es yang dapat mendukung kegiatan stasiun antariksa di masa depan.
Jika pendaratan itu berhasil, maka India akan bergabung dengan kelompok elit yang terdiri dari Amerika Serikat, bekas Uni Soviet, dan China, sebagai negara-negara yang telah berhasil mendaratkan pesawat di permukaan bulan dengan pengendalian yang baik.
Sebelum percobaan peluncuran, beberapa ilmuwan ISRO terlihat dalam sebuah rekaman oleh
ANI News sedang mengunjungi sebuah kuil populer di India selatan untuk memohon berkah sebelum peluncuran.
Misi sebelumnya, Chandrayaan-2, yang diluncurkan oleh ISRO pada tahun 2020, berhasil mengirimkan orbiternya ke sekitar bulan, namun pendarat dan penjelajahnya mengalami kecelakaan di dekat lokasi yang akan dijadikan target pendaratan oleh Chandrayaan-3.
Misi tersebut yang berarti "kendaraan bulan" dalam bahasa Sanskerta, mencakup pendarat berukuran 2 meter (6,6 kaki) yang dirancang untuk melakukan pendaratan terencana pada sekitar tanggal 23 Agustus di dekat kutub selatan bulan.
Peluncuran Chandrayaan-3 ini merupakan misi besar pertama India setelah Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan kebijakan untuk mempercepat investasi dalam industri peluncuran luar angkasa dan bisnis satelit terkait.
Sejak pembukaan sektor peluncuran swasta pada tahun 2020, jumlah perusahaan luar angkasa swasta di India telah meningkat dua kali lipat.
Pada akhir tahun lalu, Skyroot Aerospace, yang mendapat investasi dari GIC, dana kekayaan negara Singapura, meluncurkan roket buatan India pertama, yang menjadi kebanggaan negara itu.
BERITA TERKAIT: