Banyak kota di China memiliki tempat perlindungan serangan udara, warisan kejayaan komunis negara itu ketika Beijing takut akan serangan udara atau bahkan serangan nuklir dari Amerika Serikat atau Uni Soviet.
Beberapa daerah di China telah mengalami lonjakan suhu melewati 40 derajat Celcius, membuat warga yang di rumahnya tidak memiliki pendingin, bisa beristirahat sejenak di tempat itu.
Global Times melaporkan Kamis (13/7), banyak siswa memanfaatkan tempat penampungan yang suhunya lebih rendah sekitar 10 derajat dari suhu luar untuk belajar atau bermain catur. Sementara beberapa warga memanfaatkanya untuk bermain ping-pong atau membaca buku gratis.
Dua tempat perlindungan bom di Wuhan, China Tengah, Provinsi Hubei, akan beroperasi selama 12 jam setiap hari hingga September.
Enam tempat perlindungan serangan udara, yang mampu menampung hingga 2.000 orang, di Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang, China Timur, telah diubah menjadi tempat yang nyaman yang dilengkapi dengan wifi gratis, minuman, dan obat-obatan sengatan panas bagi warga.
Hangzhou juga telah menetapkan area tertentu dalam tujuh jalur kereta bawah tanah sebagai tempat istirahat di mana kursi disediakan untuk mendinginkan penumpang,
ThePaper.cn melaporkan.
Selain Wuhan dan Hangzhou, tempat penampungan serangan udara yang digunakan sebagai penampungan dan pusat pendinginan publik juga dapat dilihat di Xi'an, Provinsi Shaanxi China Barat Laut, dan Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu.
Sebagian besar China telah mengalami gelombang panas yang tidak biasa tahun ini.
Hingga Selasa (11/7), Pusat Meteorologi Nasional telah mengeluarkan 43 peringatan suhu tinggi tahun ini, termasuk 27 peringatan kuning dan 16 peringatan oranye.
BERITA TERKAIT: