Pada Rabu (12/7), media pemerintah mengumumkan pengunduran diri Al-Hajeri tanpa memberikan rincian terkait alasan di balik keputusannya tersebut.
"Kementerian Keuangan Kuwait telah menerima pengunduran diri Menteri Manaf Al-Hajeri," bunyi laporan dari Kantor Berita Resmi Kuwait,
KUNA, seraya menambahkan Al-Hajeri belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Sesuai dengan laporan
KUNA, Al-Hajeri dikabarkan akan digantikan oleh Saad Al-Barrak, yang baru-baru ini diangkat sebagai Menteri Perminyakan dan Menteri Negara untuk Urusan Ekonomi dan Investasi bulan lalu.
Mengutip
New Arab pada Kamis (13/7), sebelumnya Al-Hajeri telah dilantik sebagai Menteri Keuangan dan Menteri Negara untuk Urusan Ekonomi dan Investasi pada bulan April setelah dilakukannya perombakan kabinet. Namun, jabatan terakhirnya dicabut dalam susunan kabinet yang diumumkan pada Juni.
Sumber lokal melaporkan bahwa pengunduran diri Al-Hajeri mungkin terkait dengan ketidaksetujuannya terhadap pengalihan Otoritas Investasi Kuwait kepada Al-Barrak setelah Al-Barrak menjabat sebagai Menteri Negara untuk Urusan Ekonomi dan Investasi.
Keputusannya itu datang di tengah-tengah kekacauan politik yang terus berkecamuk di negara Teluk Arab ini yang memiliki parlemen yang sepenuhnya dipilih.
Kuwait, meskipun memiliki kekayaan minyak yang melimpah, namun negara itu sejauh ini telah menghadapi ketidakstabilan politik yang berkepanjangan selama beberapa dekade.
Negara tersebut diketahui telah mengalami tujuh siklus pemilihan umum hanya dalam satu dekade, yang disebut telah menakuti investor dan menghambat upaya reformasi ekonomi.
BERITA TERKAIT: