"Setidaknya 120 orang telah diamankan oleh pasukan keamanan Israel dalam unjuk rasa yang ditujukan untuk menentang kebijakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu," kata pihak penyelengara protes, seperti dimuat
La Prensa Latina.
Protes pecah pada Selasa (11/7), dengan ribuan warga Isaral berbondong-bondong menuju jalan-jalan ibu kota Tel Aviv dan menutup akses lalu lintas utama.
Aksi serupa juga terjadi di kota-kota lainnya seperti di Haifa, Beersheva, dan Yerusalem.
Selama protes, polisi Israel dilaporakan berupaya membubarkan pengunjuk rasa menggunakan meriam air dan menangkap beberapa di antaranya yang dinilai merusak ketertiban.
Kendati demikian, banyak demonstran telah dibebaskan tak lama setelah mereka ditangkap.
Sekitar 13 orang menderita luka ringan dalam bentrokan dengan pasukan keamanan.
Aksi demonstrasi besar-besaran itu meletus setelah Parlemen Israel memberikan persetujuan awal untuk RUU Peradilan yang dianggap mampu mengekang kekuasaan kehakiman dan memotong sayap Mahkamah Agung.
RUU tersebut adalah bagian dari agenda reformasi peradilan Netanyahu, yang sempat dihentikan sementara prosesnya pada Maret karena protes dan pemogokan umum.
Pemerintah Netanyahu kembali melanjutkan proses reformasi peradilan, meskipun mendapat banyak aksi protes dan kritikan dari banyak pihak.
BERITA TERKAIT: