Baru-baru ini, Kementerian menargetkan calon personel perempuan untuk bergabung dalam pasukan siap perang yang terlihat dari banyaknya iklan yang tersebar di Siberia barat Omsk. Iklan itu mencari tentara perempuan untuk mengisi beberapa profesi.
"Personel perempuan akan mengisi posisi dokter, perawat, dan juru masak dalam perang," bunyi iklan tersebut, seperti dikutip dari
The Defense Post pada Selasa (11/7).
Bagi mereka yang berhasil terpilih, akan dikirim ke wilayah Ukraina yang diduduki di Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhya.
Diketahui pula bahwa perempuan yang berusia di bawah 50 tahun diminta untuk menandatangi kontrak selama setahun jika berminat untuk bergabung.
Awal tahun ini, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengumumkan bahwa sekitar 1.100 personel perempuan terlibat dalam operasi tempur Moskow di Ukraina.
Laporan itu dikeluarkan menyusul kabar kerugian besar yang dihadapi Rusia selama satu setengah tahun berperang di Ukraina.
Presiden Vladimir Putin berupaya membujuk warga sipil agar bergabung dengan pasukan Rusia dengan menawarkan gaji hingga 10 kali lebih tinggi dari rata-rata negara.
Kebijakan itu dinilai telah menggambarkan kondisi Moskow yang tertekan karena kekurangan banyak barisan tentara.
Data intelijen AS yang bocor mengklaim bahwa lebih dari 43.000 tentara Rusia telah tewas sejak invasi dimulai pada Februari 2022.
BERITA TERKAIT: