Hal itu diungkap oleh pendiri sekaligus pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, dalam sebuah pernyataan pada Selasa (20/6).
Prigozhin mengeluh karena masih ada banyak tentaranya yang belum menerima medali tersebut, padahal daftar nama Wagner yang berjuang di Bakhmut telah ia setorkan pada Kementerian Pertahan Rusia.
"Dari penghargaan negara untuk Bakhmut, hanya Bintang Pahlawan Rusia yang diterima. Tidak ada yang diberikan kepada para tentara. Padahal banyak di antara mereka berjuang mati-matian untuk negara," kata Prigozhin, seperti dimuat
The Jerusalem Post. Menurutnya, para jenderal Rusia masih belum menandatangani penghargaan karena Wagner menolak untuk menandatangani kontrak militer dengan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu.
"Menurut informasi yang saya dapat, ada keributan tentang penandatanganan penghargaan," ungkapnya.
Keluhan terbaru Prigozhin dikeluarkan bersamaan dengan ketegangan hubungan antara dirinya, Kemenhan Rusia dan Kremlin.
Prigozhin menolak untuk menandatangani kontrak kesepakatan formal dengan kementerian yang akan membuat Wagner mendapat hak dan tunjangan resmi dari negara.
Namun Bos Wagner menolak karena dirinya ragu dengan kredibilitas Menhan Shoigu sejak pertemuan Bakhmut.
Presiden Vladimir Putin ikut mendorong agar Wagner mengikuti aturan pemerintah. Tetapi Prigozhin yang memang dekat dengan Putin, tetap menolak. Ia malah menawarkan kontrak alternatif.
BERITA TERKAIT: