Mengutip
Mexico News Daily pada Kamis (15/6), pengunjuk rasa yang diperkirakan berjumlah 200 orang itu menuntut agar pemerintah dapat menaikkan harga biji-bijian minimum.
"Petani ingin harga naik menjadi 7.000 peso (Rp 6 juta) per ton jagung, 8.000 peso (Rp 6,9 juta) per ton gandum dan 6.500 peso (Rp 5,6 juta) untuk sorgum," bunyi laporan tersebut.
Mereka juga menyerukan penerapan program pembelian pemerintah untuk 3,5 juta ton gabah yang saat ini belum mendapat tempat di pasar.
Pasukan keamanan negara bagian dan federal awalnya memasang blokade untuk mencoba mencegah petani mencapai bandara. Namun, pengunjuk rasa yang banyak itu melewati penghalang dan berhasil memblokir akses ke bandara.
Menurut Menteri Keamanan Publik Sinaloa Cristobal Castaneda, sekitar 2.500 penumpang pesawat telah terkena dampak selama protes hari Rabu (14/6), dengan puluhan penerbangan dialihkan ke bandara terdekat.
“Ada 13 kedatangan dan 14 keberangkatan yang terpengaruh oleh aksi petani biji-bijian yang memblokir bandara Culiacán,” cuitnya di Twitter.
Selain di bandara, protes serupa juga terjadi di beberapa wilayah lain di ibu kota Sinaloan, meski suhu mencapai 42 celcius.
Kemudian di wilayah lain seperti di Sonora, Tamaulipas, Chihuahua, Jalisco, Guerrero, Michoacán, para petani melakukan unjuk rasa dengan memblokade jalan-jalan utama atau mengambil alih pintu tol.
Sebagai produsen jagung terbesar di Meksiko, Sinaloa sangat terpukul oleh volatilitas harga biji-bijian global. Harga telah jatuh lebih dari 50 persen dalam 18 bulan terakhir karena pasokan biji-bijian Ukraina kembali ke pasar.
Badan Ketahanan Pangan Pemerintah Segalmex menjamin harga untuk produsen skala kecil, namun petani skala menengah dan besar justru menghadapi kemunduran finansial.
Mei lalu, para petani sempat bertemu dengan Kementerian Dalam Negeri Meksiko untuk membahas kenaikan harga gabah yang dijamin.
Namun, Kepala Kelompok Campesinos Unidos, Baltazar Valdez, yang mewakili para petani menilai pemerintah tidak sanggup menangani masalah tersebut dan mereka terpaksa melakukan protes untuk mencapai tujuan bersama.
BERITA TERKAIT: