Putin dalam sebuah pernyataan pada Selasa (13/6), mendesak agar Wagner dapat menandatangani perjanjian tersebut jika ingin ikut pasukan Rusia berperang di Ukraina.
Menurut Putin, kontrak itu penting sebagai landasan hukum yang digunakan untuk memastikan jaminan sosial diberikan kepada para tentara Wagner selama mereka bergabung.
“Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan jaminan sosial. Karena kalau tidak ada kontrak dengan negara dan kementerian pertahanan, maka tidak ada landasan hukum jaminan sosial dari negara," tegasnya, seperti dimuat
TASS. “Ini harus dilakukan dan dilakukan secepat mungkin,” tambah Putin.
Pernyataan Putin dikeluarkan tak lama setelah Prigozhin menolak keras kebijakan Menhan Shoigu untuk meresmikan "pasukan sukarelawan" (tentara bayaran/Wagner) yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tentara.
Shoigu ingin mereka menandatangani kontrak individu dengan kementerian pertahanan sehingga mereka dapat memiliki status hukum yang diperlukan untuk beroperasi di Ukraina.
Setelah Putin mengeluarkan dukungannya, Prigozhin menjadi dilema. Akhir pekan lalu dia menolak untuk menandatangani apapun dengan Kemenhan Rusia.
Tetapi sekarang Prigozhin mau tidak mau harus mengikuti arahan teman dekatnya sekaligus pemimpin Rusia tersebut.
Di sisi lain, Bos Wagner itu sangat tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan Shoigu karena pernah dikecewakan saat tentaranya berperang di medan pertempuran Bakhmut.
Prigozhin pernah menuduh Shoigu sengaja tidak memberikan pasokan amunisi yang dibutuhkan oleh Wagner di garis depan.
BERITA TERKAIT: