Hal itu diungkap oleh Kementerian Keuangan Swiss dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (12/6).
Disebutkan bahwa situs-situs tersebut terkena serangan DDoS, yang membuatnya terkunci dan tidak dapat diakses.
Tak lama setelah serangan diumumkan, grup hacker pro-Rusia yang menjuluki diri mereka sebagai "NoName" mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pemerintah federal di saluran Telegramnya sendiri.
"Kelompok ini juga berada di balik serangan terhadap situs web parlemen Swiss (www.parlament.chExternal)," bunyi laporan Kementerian, seperti dimuat
Swiss Info. Selain web pemerintah, Kereta Api Federal Swiss yang dikelola otoritas kewilayahan Aargau ikut terpengaruh.
Menurut laporan, yang diserang hacker sebenarnya adalah perusahaan penyedia layanan federal dan kewilayahan, bernama Xplain.
Namun serangan pada Xplai rupanya memiliki dampak yang luas termasuk pada situs Kantor Polisi Federal (Fedpol), Kantor Federal Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (FOCP) dan, menurut Le Temps, pasukan polisi kewilayahan
Beberapa data telah dicuri setelah serangan ransomware. Tetapi Xplain secara sigap menyadari serangan tersebut dan mengambil langkah-langkah pemulihan secara cepat untuk mengembalikan aksesibilitas ke situs web dan aplikasi.
BERITA TERKAIT: