Wakil komisaris distrik Qoryoley, Abdi Ahmed, mengatakan kepada wartawan bahwa anak-anak itu sedang bermain dengan mortir yang dianggap sudah tidak aktif lagi.
“Bencana ini terjadi di dekat kota Qoryoley. Mereka bermain-main dengan mortir yang tidak aktif," kata Ahmed, seperti dikutip dari
, Sabtu (10/6).
Ahmed meminta perhatian dari pemerintah agar membersihkan wilayah itu dari ranjau sisa pertempuran dari faksi yang bertikai, yang tersebar di wilayah mereka.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: