Menurut pernyataan pemerintah Inggris, sanksi terbaru yang diberlakukan akan menargetkan langsung komoditas dari sumber pendapatan utama Belarusia, di antaranya larangan mengimpor emas, semen, kayu, dan karet dari negara itu.
Menteri Luar Negeri James Cleverly menuturkan bahwa paket baru dari negaranya ini akan meningkatkan tekanan ekonomi untuk Presiden Aleksander Lukashenko dan rezimnya, yang selama ini secara aktif terus memfasilitasi upaya perang Rusia dan mengabaikan integritas teritorial Ukraina.
"Dukungan kami untuk Ukraina akan tetap teguh selama dibutuhkan, dan Inggris tidak akan ragu untuk memperkenalkan tindakan lebih lanjut terhadap mereka yang mendukung perang Presiden Rusia Vladimir Putin," tambahnya.
Seperti dimuat
Anadolu Agency, Jumat (9/8), sejauh ini Inggris juga telah memblokir ekspor uang kertas dan mesin ke Belarus, bersama dengan barang, teknologi, dan bahan lainnya yang dapat digunakan negara itu untuk membuat senjata kimia dan biologi.
“Paket terbaru ini dibangun di atas sanksi signifikan terhadap Belarus yang sudah ada,” tambah pernyataan pemerintah itu.
Tahun lalu, Inggris telah melarang impor dan ekspor barang senilai sekitar 60 juta pounds atau sebesar Rp 1,1 triliun kepada Belarusia karena dukungan aktif rezimnya terhadap perang yang diluncurkan Putin.
BERITA TERKAIT: