Perusahaan kilang minyak PetroTal pada Rabu (7/6) mengatakan, salah satu kapal yang membawa 40.000 barel minyak mentah, diserang dengan bom bensin. Belasan awak di dalamnya kemudian diculik.
PetroTal menduga pelakunya adalah orang-orang yang memiliki hubungan dengan asosiasi pribumi Aidecobap.
“Aidecobap disinyalir memblokir anak sungai Amazon dan mencegah lewatnya dua kapal tanker minyak kami,” ungkap perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
The Star.
Serangan itu terjadi pada Selasa (6/6) di anak sungai Amazon di wilayah Loreto di barat laut Peru.
Kedua kapal tersebut yang salah satunya beroperasi di bawah bendera Brasil, tengah melakukan perjalanan membawa minyak di sepanjang Amazon menuju Brasil.
Sebelum kejadian terbaru, PetroTal kerap mendapat serangan dari kelompok masyarakat adat yang mengeluh tentang tumpahan minyak yang mencemari daerah tersebut.
Mereka juga menuntut lebih banyak dana kompensasi dari keuntungan eksploitasi minyak di wilayah terpencil itu.
Perusahaan mengklaim telah memberikan 2,5 persen keuntungan dari produksi lokalnya pada masyarakat sekitar.
BERITA TERKAIT: